Kita tidak bisa terus membiarkan ketidakadilan ini berlangsung! Sudah terlalu lama kita, ASN Kemdiktisaintek, bekerja tanpa mendapatkan penghargaan yang setimpal dalam bentuk Tunjangan Kinerja (Tukin). Dedikasi kita pada pendidikan bangsa tak boleh diabaikan. Setiap hari kita mengabdi untuk kemajuan generasi penerus, namun hak kita terus dikecualikan dan diabaikan. Ini saatnya kita bersatu dan bangkit!
Ingat, kekuatan kita ada pada kebersamaan. Jika kita berdiri sendiri, suara kita mungkin tak terdengar, tapi jika kita bersatu, kita adalah kekuatan yang tak bisa diabaikan. Perjuangan ini bukan hanya soal uang, ini adalah soal harga diri, keadilan, dan pengakuan atas kerja keras kita. Kita pantas mendapatkan apa yang menjadi hak kita!
Mari bersama-sama kita suarakan ketidakadilan ini. Setiap langkah kecil kita adalah langkah menuju perubahan yang besar. Jangan biarkan ketidakadilan ini berlanjut—bersatu, bergerak, dan bersama kita rebut hak kita!
Kami bersatu dalam satu suara: Kekuatan ada dalam kebersamaan. Seluruh ASN yang merasa haknya diabaikan harus bersatu dalam satu barisan, tanpa terpecah belah.
Kami mengumpulkan bukti-bukti konkret, termasuk siapa saja ASN yang tidak mendapatkan Tukin, alasan di balik pengecualian tersebut, dan dampak ketidakadilan ini.
Kami mebuat petisi resmi yang didukung oleh banyak ASN dan diajukan tuntutan kepada Kemendikbudristek. Tuntutan kami jelas dan berdasarkan pada keadilan serta kesetaraan.
Online Webinar
Selama ini, hanya dosen kemendikbudristek yang *dikecualikan* dalam mendapatkan hak tukin. Sudah saatnya kita bersatu dan memperjuangkan hak ini, agar keadilan dan kesejahteraan yang layak dapat dirasakan oleh semua dosen.
Menggugat Anggaran Pendidikan
Berikut point2 yang disampaikan Bu Fatimah dari @serikatpekerjakampus...
Audensi dengan Dirjen Dikti
Mari kita silaturahmi ke akun @kemenpanrb dan @kemenkeuri untuk segera menyetujui pemberian tukin di tahun 2025.